Gunung Fujiyama
Gunung Fujiyama terletak di antara Prefektur
Shizuoka dan Yamanashi, di sebelah Barat Tokyo. Lokasi dari Shizuoka dan
Yamanashi ini ada di wilayah Chubu (Pulau Honshu). Gunung Fuji terletak dekat
pesisir Pasifik di pusat Honshu. Fuji dikelilingi oleh tiga kota yaitu Gotemba
(Timur), Fuji-Yoshida (Utara), dan Fujinomiya (Barat daya). Fujisan ini adalah
gunung terbesar di Jepang yang memiliki tinggi 3.776 m. Waw! Itu artinya,
gunung ini lebih tinggi daripada Gunung Semeru (3.676 m).
Asal Mula
Nama Gunung Fujiyama
Gunung Fuji adalah gunung keabadian
atau orang Jepang menyebutnya Fuji san (san berarti gunung, khusus untuk
menyebut gunung Fuji) merupakan gunung berapi aktif yang terletak di perbatasan
Prefektur Shizuoka dan Yamanashi. Ketinggian gunung
Fuji adalah 3.776 M. Gunung ini adalah
simbol bagi negara Jepang selain bunga sakura. Dibalik keindahan panoramanya
Fujiyama memiliki legenda cerita yang menarik. Dikisahkan pada jaman dahulu
kala hidup sepasang kakek nenek di desa terpencil. Pekerjaan sang kakek adalah
sebagai penebang bambu. Sahabat anehdidunia.com pada suatu hari ketika sang
kakek akan menebang bambu, ia melihat bambu yang bercahaya seperti emas. Karena
penasaran, maka sang kakek memotong bambu tersebut dan ternyata di dalam bambu
itu ditemukan anak perempuan yang kira-kira tingginya 9 cm.
Sang kakek kemudian membawa anak perempuan itu pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, kakek memberi tahu nenek dan mereka akhirnya memberi nama anak itu Kaguya. Setelah merawat Kaguya, setiap kakek pergi ke gunung untuk menebang bambu, di dalam bambu tersebut pasti ditemukan emas. Kehidupan merekapun menjadi makmur berkat Kaguya. Tak terasa putri Kaguya tumbuh menjadi sosok putri yang sangat cantik sampai kecantikannya itu tersebar ke seluruh pelosok negeri. Banyak orang-orang dari kalangan berada sampai pajabat kerajaan ingin mempersunting putri Kaguya, tetapi entah mengapa putri Kaguya menolak lamaran mereka. Putri Kaguya memikirkan cara untuk menolak lamaran mereka dengan menyuruh membawa barang-barang yang mustahil adanya.
Siapa yang berhasil membawa barang-barang yang diinginkan sang putri, maka dia akan menerima lamaran salah satu dari mereka. Barang-barang tersebut diantaranyaadalah mangkuk suci sang Buddha, kalung yang terbuat dari bola mata naga, kipas bercahaya dan lain-lain. Para lelaki itu datang dengan membawa barang yang diminta, namun semua barang yang dibawa itu palsu karena barang yang diminta putri Kaguya tersebut mustahil ditemukan di bumi ini.
Malam bulan purnamapun akan segera datang. Sambil memandang bulan, putri Kaguya menangis dalam kesedihan. Kakek dan nenek merasa khawatir kenapa putri kesayangannya merasa sedih. Akhirnya pada tanggal 8 Agustus, putri Kaguya menyampaikan perasaannya kapada kakek dan nenek. Ia mengaku bahwa sebenarnya ia berasal dari bulan dan harus kembali ke bulan saat bulan purnama tiba. Putri Kaguya sedih karena harus meninggalkan kakek dan nenek yang dicintainya. Karena tidak mau kehilangan putri Kaguya, maka kakek dan nenek berusaha mempertahankan putri Kaguya saat sang putri dijemput oleh utusan bulan untuk kembali ke bulan.
Namun usahanya itu sia-sia. Akhirnya
putri Kaguya pergi menuju bulan. Sebagai kenang-kenangan dan tanda terima
kasih, putri Kaguya memberi Fushi no kusuri (Obat hidup kekal) kepada kakek dan
nenek yang selama ini merawatnya. Sayangnya, kakek membakar obat itu karena ia
merasa meskipun bisa hidup abadi dengan meminum obat itu, tanpa ada Kaguya di
sisi mereka apalah artinya. Kakek membakar obat itu di atas puncak gunung
tertinggi di Jepang. Gunung tempat sang kakek membakar obat itu kemudian diberi
nama Fushi no yama (gunung abadi), dan gunung itu sekarang dikenal dengan nama
Fujiyama.
Misteri Gunung Fujiyama
Selain kisah legenda tersebut, gunung
Fujiyama menyimpan sebuah misteri
yang cukup menakutkan. Hal ini karena gunung tersebut dikenal sebagai salah
satu lokasi favorit bagi mereka yang ingin mengakhiri hidupnya atau bunuh diri.
Hal ini diketahui dari data, bahwa setiap tahunnya tidak kurang dari 100 mayat
yang ditemukan di tempat tersebut.
Atas fenomena tersebut pemerintah dan organisasi setempat pun membuat sebuah tindakan. Antara lain dengan membuat tulisan yang mudah dibaca setiap orang yang masuk ke kawasan gunung Fujiyama. Dalam tulisan itu, setiap orang dianjurkan untuk berpikir dengan jernih sebelum memutuskan untuk mengakhiri hidupnya di gunung Fujiyama tersebut. Mengapa mereka berencana mengakhiri hidupnya disana? sebuah misteri yang belum terjawab hingga sekarang.
Dikutip dari : anehdidunia.com
0 komentar:
Posting Komentar